Sebuah kapal mata-mata milik Rusia ditemukan tengah menyelinap ke Havana Bay, Kuba, pada awal pekan ini. Kunjungan mendadak ini diduga dilakukan di tengah konflik dengan Ukraina guna menampilkan peta kekuatan militer di negara lain di dunia.
Dilaporkan Reuters, kapal intelijen Viktor Leonov SSV-175 ini diam-diam memasuki perairan Kuba dan berlabuh di terminal kapal pesiar pada Kamis, 27 Februari 2014. Kru kapal diabarkan melakukan pengintaian di sekitar kota kolonial tersebut.
Dilaporkan Reuters, kapal intelijen Viktor Leonov SSV-175 ini diam-diam memasuki perairan Kuba dan berlabuh di terminal kapal pesiar pada Kamis, 27 Februari 2014. Kru kapal diabarkan melakukan pengintaian di sekitar kota kolonial tersebut.
Kapal perang Rusia memang telah datang dan pergi ke Kuba sejak runtuhnya Uni Soviet, biasanya dengan banyak publisitas dan kesempatan terbuka bagi rakyat Kuba untuk mengunjungi kapal tersebut. Namun, kali ini kunjungan Rusia terkesan sembunyi-sembunyi.
Dalam ketegangan dengan Ukraina, Rusia disebut tengah mencari sekutu dari Barat untuk membantunya menyakinkan Ukraina agar mau bergabung dengan Rusia. Pada Rabu kemarin, negara ini telah menempatkan setidaknya 150 ribu pasukan di bagian tengah dan barat Rusia, termasuk di daerah perbatasan, untuk menunjukkan kekuatan mereka.
Meski demikian, Rusia membantah penempatan tentara dan kunjungan ke Kuba ini merupakan dampak dari ketegangannya dengan Ukraina.
Pada hari Rabu di Moskow, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengatakan Rusia tengah berencana untuk meningkatkan proyeksi militernya di luar negeri, termasuk di Kuba, Venezuela, dan Nikaragua.
Bahkan, pejabat kedutaan Rusia di Kuba menyatakan kunjungan ini dilakukan dengan “ramah”. Begitu merapat di Havana, anggota awak Viktor Leonov SSV-175 bersama dengan pejabat Havana melakukan kunjungan dan meletakkan karangan bunga di monumen tentara Soviet di negara tersebut.