berita militer indonesia terbaru

Monday 31 March 2014

KRI Tanjung Nusanive (973)

0 komentar


KM Kambuna
-----
KRI Tanjung Nusanive dengan nomor lambung 973 adalah salah satu kapal angkut milik TNI-AL. Kapal ini sebelumnya adalah kapal angkut penumpang sipil milik PELNI yang bernama KM Kambuna , setelah diserahkan kepada TNI AL kapal ini dinamakan KRI Tanjung Nusanive.
Kapal ini memiliki ukuran panjang seluruh 144 m, lebar 23 m, draft 5,9 m, DWT 3400 ton, GRT 3947,80 ton,
dan NRT 8583,82 ton, dengan kapasitas penumpang (sewaktu menjadi kapal sipil) Kelas 1: 100 orang, Kelas 2: 200 orang, Kelas 3: 300 orang, Kelas 4: 472 orang, dan Kelas Ekonomi: 500 orang.
------
KRI Tanjung Nusanive dibuat pada tahun 1984 dan mulai dioperasikan 25 Maret 1984.
Read more...
Sunday 30 March 2014

KRI Nala (363)

0 komentar

KRI Nala (363) merupakan kapal ketiga dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. KRI Nala merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh
galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1980 khusus untuk TNI-AL.
Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Termasuk dalam kelas Fatahillah bersama KRI Nala antara lain KRI Fatahillah (361), dan KRI Malahayati (362).
Data teknis
KRI Nala memiliki berat 1.450 ton. Dengan dimensi 83.85 meter x 11.1 meter x 3.3 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan
kecepatan jelajah 21 knot dan 1 booest gas turbine dengan22.360 shp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 30 knot. Diawaki oleh maksimal 82 pelaut.di buritan ada helly deck
Persenjataan
KRI Nala dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk di antaranya adalah :
4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 kg.
1 meriam Boffors 120/62 berkaliber 120 mm (4.7 inci) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 km dengan sistem pemandu tembakan Signaal WM28.
2 meriam Boffors 40 mm
2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20 mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 km untuk target udara.
Mortir anti kapal selam Bofors 375 mm laras ganda.
Sensor dan elektronis
KRI Nala diperlengkapi radar Racal Decca AC 1229 untuk surface search dan Signaal DA 05 untuk air and surface search. Serta pemandu tembakan Signaal WM 28. Sistem sonarnya menngunakan Signaal PHS 32 (Hull Mounted). Sistem pengecoh menggunakan 2 Knebworth Corvus 8-tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy.
Penerbangan
Memiliki dek untuk 1 helikopter yang sebelumnya adalah Westland Wasp HAS 1 (kini pensiun) dengan fungsi sebagai heli anti kapal selam. Mungkin kini diganti dengan NBO-105
Operasi
Pada tanggal 15-28 Agustus 2002 KRI Nala ikut serta dalam latihan Dalla-2002 di Laut Jawa. Dalam kesempatan ini KRI Nala menembakkan sebuah rudal Exocet.
KRI Nala ikut serta dalam proses pencarian puing-puing pesawat Adam Air Penerbangan 574 yang jatuh di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Pada tahun 2009 saat akan mengikuti Sail Bunaken, Ruang Mesin KRI NALA terbakar hebat yang mengakibatkan kapal ini lumpuh permesinannya hingga kini. Menurut rencana Kapal ini masih akan dipertahankan untuk diperbaiki pada tahun anggaran 2013 dengan skema Mid Life Modernization, namun hanya berfokus pada perbaikan permesinan dan platform, sementara sistem Kendali Senjatanya akan di non aktifkan.
Read more...
Saturday 29 March 2014

KRI Tanjung Fatagar (974)

0 komentar


KRI Tanjung Fatagar 974 (ex. passenger liner KM. Rinjani)
Source Image : timawa.net
-------------

KRI Tanjung Fatagar dengan nomor lambung 974 adalah salah satu kapal angkut milik TNI-AL. Kapal ini sebelumnya adalah kapal angkut penumpang sipil milik PELNI yang
bernama KM Rinjani , setelah diserahkan kepada TNI AL kapal ini dinamakan KRI Tanjung Fatagar.
Kapal ini memiliki ukuran panjang seluruh 144 m, lebar 23 m, draft 5,9 m, DWT 3400 ton, GRT 3947,80 ton, dan NRT 8583,82 ton, dengan kapasitas penumpang (sewaktu menjadi kapal sipil)
Kelas 1: 100 orang, Kelas 2: 200 orang, Kelas 3: 300 orang, Kelas 4: 472 orang, dan Kelas Ekonomi: 500 orang Source, http://id.wikipedia.org/wiki/KRI_Tanjung_Fatagar
Read more...

PBB Yakin Rusia Tidak Akan Invasi Ukraina

0 komentar
Pemberitaan terbaru yang beredar mengenai krisis Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di wilayah perbatasannya dengan Ukraina. Dilansir dari BBC (29/3/2014), meski terlihat sedikit agresif, Sekjen PBB, Ban Ki-moon, telah yakin dan percaya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, bahwa Rusia tidak memiliki niatan akan melakukan invasi militer kepada Ukraina.
Keputusan “percaya” tersebut datang beberapa hari setelah Rusia mengungkapkan bahwa mereka memang tidak ada niat untuk menginvasi Ukraina. Mereka hanya memperkuat penjagaan di sekitar perbatasannya dengan Ukraina dikarenakan kondisi di Ukraina yang masih tidak stabil.
Namun demikian, pergerakan militer Rusia menuju perbatasna tersebut, yang oleh Nato disebut dengan penimbunan pasukan secara besar-besaran, telah memicu ketakutan bahwa ketertarikan Presiden Putin untuk mencaplok wilayah Ukraina tidak hanya berhenti sampai di Crimea saja.
“Kejadian” diteleponnya presiden Amerika Serikat, Barack Obama, oleh Presiden Putin dianggap mampu sedikit menurunkan tensi terkait masalah ini. Langkah Presiden Putin dianggap positif menuju penyelesaian krisis Ukraina secara damai dan diplomatis.
Adapun pihak AS dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi kepada individu-individu di lingkar dalam Putin, serta mengancam akan memberikan sanksi lebih mendalam kepada perekonomian Rusia sebagai respon terhadap aneksasi Crimea oleh Rusia.
Crimea, negara mandiri yang sejatinya masih berada di bawah hukum Ukraina, memilih bergabung bersama Federasi Rusia setelah melalui proses referendum. Dianggap ilegal karena melanggar hukum Ukraina dan internasional, proses aneksasi tersebut tidak akan dianggap oleh Ukraina dan dunia internasional. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)
Read more...
Friday 28 March 2014

KRI Fatahillah (361)

0 komentar
KRI Fatahillah (361) merupakan kapal pertama dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas Fatahillah milik TNI AL. Dinamai menurut Fatahillah, salah seorang Pahlawan Nasional
yang berjasa merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan menamainya Jayakarta. Tanggal kemenangan tersebut saat ini menjadi tanggal lahir kota Jakarta.KRI Fatahillah merupakan sebuah fregat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda pada tahun 1979 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai armada pemukul dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.
Termasuk dalam kelas Fatahillah antara lain KRI Malahayati (362), dan KRI Nala (363).
Data Teknis
KRI Fatahillah memiliki berat 1450 ton dan berdimensi 83,85 meter x 11,10 meter x 3,30 meter. Dua mesin diesel jelajah bertenaga 8.000 bhp dengan kecepatan jelajah 21 knot dan 1 boost gas turbine dengan 22.360 shp yang sanggup mendorong hingga kecepatan 30 knot melengkapi kapal berawak maksimal 82 pelaut ini.
Persenjataan
KRI Fatahillah dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan modern untuk mengawal wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk diantaranya adalah :
4 peluru kendali permukaan-ke-permukaan Aerospatiale MM-38 Exocet dengan jangkauan maksimum 42 Km, berkecepatan 0,9 mach, berpemandu active radar homing dengan hulu ledak seberat 165 Kg.
1 meriam Bofors 120/62 berkaliber 120mm (4.7 inchi) dengan kecepatan tembakan 80 rpm, jangkauan 18.5 Km dengan sistem pemandu tembkan Signaal WM28.
2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 KM untuk target udara.
12 torpedo Honeywell Mk. 46, berpeluncur tabung Mk. 32 (324mm, 3 tabung) dengan jangkauan 11 Km kecepatan 40 knot dan hulu ledak 44 kg. Berkemampuan anti kapal selam dan kapal permukaan.
Mortir anti kapal selam Bofors ASR 375mm laras ganda.
Sensor dan elektronis
KRI Fatahillah diperlengkapi radar Racal Decca AC 1229 untuk surface search dan Signaal DA 05 untuk air and surface search. Serta pemandu tembakan Signaal WM 28. Sistem sonarnya menngunakan Signaal PHS 32 (Hull Mounted). Sistem pengecoh menggunakan 2 Knebworth Corvus 8-tubed launchers dan 1 T-Mk 6 torpedo decoy.
Operasi
Bersama KRI Cut Nyak Dien, KRI Karel Satsuit Tubun, KRI Sultan Thaha Syaifuddin, KRI Teuku Umar, KRI Silas Papare dan KRI Badik, KRI Fatahillah melakukan operasi Sekat 01/2004 yang merupakan operasi pengamanan selat Malaka. Operasi ini dimaksudkan mengamankan Selat Malaka dari penyelundupan senjata dan perompakan.
Tanggal 8 sampai 2 Mei 2004 KRI Fatahillah mengikuti Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) XV/04 di Samudera Hindia, sebelah selatan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dengan area latihan meliputi Laut Jawa dan Selat Sunda. Dalam Latihan ini KRI Fatahillah menembakkan sebuah peluru kendali MM-38 Exocet ke eks KRI Rakata, sebuah kapal tunda samudera buatan 1942 hingga tenggelam.
Pada tanggal 15-28 Agustus 2002 dalam latihan Dalla-2002, KRI Fatahillah menembakkan rudal MM-38 Exocet yang seharusnya sudh kadaluwarsa, namun berhasil diretrofit oleh teknisi TNI-AL.
KRI Fatahillah terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-US Navy, CARAT-8/02 yang diadakan pada 27 Mei - 3 Juni 2002. CARAT (Coorperation Afloat Readiness and Training) adalah bantuan latihan militer Amerika terhadap militer negara sahabat di Asia Tenggara. Latihan CARAT ini berlangsung di perairan Laut Jawa, selat Bali dan Situbondo.
KRI ini juga ikut mencari puing-puing pesawat Adam Air Penerbangan 574 yang hilang pada 1 Januari 2007. Sumber, http://id.wikipedia.org/wiki/KRI_Fatahillah_(361)
Read more...

Bergabungnya Crimea ke Rusia Cegah Militer AS Masuk ke Wilayah Rusia

0 komentar
Moskow - Peristiwa berlangsung yang di bangun dari pemisahan Crimea dari Ukraina yang bermain dalam mendukung Rusia, Amerika Serikat menjadi cemas, seorang komentator menulis dalam kolom pada situs Press TV.

"Perkembangan terakhir di semenanjung Crimea memiliki pengaruh keseimbangan terhadap Washington," tulis Nasser Namvar.

Dia mengatakan Crimea yang bergabung kembali ke Rusia akan memperluas lingkup pengaruh Moskow terhadap latar belakang dari upaya Washington untuk mempertahankan pijakan yang aman di wilayah ini.

"Kehadiran militer Rusia di semenanjung yang berdekatan dengan Ukraina di mana penguasa berhaluan Barat memproklamirkan diri saat yang disangkal akan menimbulkan tantangan terhadap kepentingan AS dan sekutunya," tulis Namvar.

Dia mengatakan bahwa pemisahan Crimea dari Ukraina juga akan membatasi ekspansi NATO ke timur pada waktu aliansi militer itu berusaha untuk mengerahkan pasukannya di halaman belakang Rusia.

Perang kata-kata terus bertambah sengit antara Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin atas Crimea.

Crimea menyatakan kemerdekaan dari Ukraina pada 17 Maret dan secara resmi diterapkan untuk menjadi bagian dari Rusia setelah referendum sehari sebelumnya, di mana 96,8 persen dari rakyat memberikan suara yang mendukung langkah itu. Jumlah pemilih dalam referendum mencapai 83,1 persen.

AS dan Uni Eropa (UE) dengan cepat memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah pemisahan Crimea.

Pada tanggal 21 Maret, Putin menandatangani dokumen resmi menjadi undang-undang yang membuat Crimea bagian dari wilayah Rusia. Putin mengatakan langkah itu dilakukan berdasarkan hukum internasional.

Moskow mengatakan reunifikasi Crimea dan Rusia mencerminkan ekspresi kehendak mayoritas mutlak dari rakyatnya dan harus dihormati. (*/foc)

http://www.wartanews.com  
Read more...

Lima Pertanyaan Penting soal Crimea

0 komentar
Crimea merupakan sebuah wilayah di Ukraina yang sedang menjadi sorotan khusus berbagai media di seluruh dunia. Sejak memanasnya situasi di Ukraina, banyak pertanyaan yang muncul tentang Krimea. Inilah fakta mengenai Crimea, mulai dari status, sejarah, hingga populasinya.
Apa itu Crimea?
Crimea adalah sebuah semenanjung di selatan Ukraina. Wilayah Crimea terdiri dari Republik Otonom Crimea yang melingkupi sebagian besar semenanjung dan berbatasan dengan Rusia di sebelah timur, kota Sevastopol yang memiliki status istimewa dan dianggap sebagai entitas administratif tersendiri di Ukraina, dan sebuah bagian kecil dari Kawasan Kherson. Ibu kota Republik Otonom Crimea adalah Simferopol.

Bagaimana gambaran populasi di Crimea?
Berdasarkan sensus penduduk Ukraina pada 2001, populasi Crimea terdiri dari 2.413.228 jiwa. Menurut catatan Dinas Statistik Negara Ukraina, hingga 1 November 2013, penduduk Republik Otonom Crimea berjumlah 1.967.119 jiwa dengan komposisi lebih dari 50 persen merupakan orang Rusia, 24 persen orang Ukraina, dan sekitar 12 persen orang Tatar Crimea.
Bagaimana akhirnya Crimea menjadi bagian dari Ukraina?
Republik Sosialis Soviet Otonom Crimea didirikan pada 1921, setelah Perang Saudara yang terjadi pada 1917-1920 dan beberapa perubahan pemerintahan "putih" dan "merah". Republik tersebut menjadi bagian dari Republik Sosialis Federal Soviet Rusia (yang sekarang merupakan negara Federasi Rusia).
Saat Perang Dunia II, Crimea diduduki oleh Jerman dan Romania selama empat tahun sebelum akhirnya dibebaskan oleh pasukan Soviet.
Pada 1954, presidium Dewan Agung Uni Soviet menetapkan kawasan Crimea diserahkan dari Republik Sosialis Federal Soviet Rusia ke Republik Sosialis Soviet Ukraina. Hingga 1991 Republik Sosialis Federal Soviet Rusia dan Republik Sosialis Soviet Ukraina merupakan bagian dari Uni Soviet. Setelah perpecahan Uni Soviet dan pendirian Ukraina sebagai negara merdeka, Crimea menjadi bagian dari Ukraina.
Bahasa apa yang digunakan oleh penduduk Crimea?
Hukum Republik Otonom Crimea tidak membahas gagasan bahasa negara atau bahasa resmi untuk penduduknya. Oleh karena itu, baik bahasa Rusia maupun bahasa Ukraina digunakan sebagai bahasa resmi di Crimea. Menurut survei yang dilakukan Institut Internasional Sosiologi di Kiev pada 2004, bahasa Rusia digunakan untuk berkomunikasi 97 persen penduduk Krimea.
Pasukan Rusia apa yang secara permanen ditempatkan di Crimea?
Di bawah Traktat Persahabatan, Kerja Sama, dan Kemitraan yang ditandatangani Moskwa dan Kiev pada 1997, Rusia diberi hak untuk tetap menggunakan pangkalan laut Sevastopol dan mempertahankan Armada Laut Hitam Rusia di Crimea hingga 2017.
Menurut perjanjian antara Rusia dan Ukraina tentang keberadaan Armada Laut Hitam Rusia di wilayah Ukraina, Rusia kapan pun boleh menempatkan 388 kapal (termasuk 14 kapal selam diesel) di wilayah perairan dan darat Ukraina. Selain itu, Rusia juga diizinkan menempatkan 161 pesawat di lapangan terbang sewaan di Gvardeiskoye (sebelah utara Simferopol) dan Sevastopol. Ini hampir sama dengan ukuran angkatan laut Turki, meski pada kenyataannya jumlah kapal dan pesawat Rusia yang berada di Crimea jauh lebih sedikit dari angka-angka tersebut.
Perjanjian awal ditandatangani untuk periode 20 tahun. Perjanjian tersebut akan otomatis diperpanjang untuk periode lima tahun kecuali salah satu pihak secara tertulis memberi tahu pihak lain tentang keputusannya untuk mengakhiri perjanjian setahun sebelumnya. Perjanjian kedua yang ditandatangani di Kharkiv pada 2010 memperpanjang durasi keberadaan Armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol hingga 2042.
 
http://internasional.kompas.com  
Read more...
Thursday 27 March 2014

KRI Karang Banteng (983)

0 komentar
KRI Karang Banteng (983) merupakan kapal angkut pasukan di jajaran TNI AL yang merupakan bekas kapal angkutan sipil.
Sejarah
Sebelumnya KRI Karang Banteng (983) adalah Kapal Fery Cepat Serayu , sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero).
Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 milyar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang.
Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer , maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut. KFC Ambulu diubah menjadi KRI Karang Pilang (981) , KFC Mahakam diubah menjadi KRI Karang Tekok (982) , KFC Serayu menjadi KRI Karang Banteng (983) , KFC Cisadane menjadi KRI Karang Galang (984) , dan KFC Barito menjadi KRI Karang Unarang (985).
Read more...
Wednesday 26 March 2014

KRI Teluk Mentawai (959)

0 komentar
KRI Teluk Mentawai (959) adalah salah satu kapal yang tergabung dalam Komando Lintas Laut Militer, dalam jajaran TNI Angkatan Laut yang berpangkalan di Tanjung Priok, Jakarta. Kapal dengan jenis Coaster berbentuk Cargo dengan bobot mati 1350 ton mempunyai tugas pokok sebagai kapal angkut logistik dalam tugasnya sebagai unsur pendukung angkutan laut militer.
Sejarah
KRI Mentawai dibuat di Bukares,
 Hungaria pada tahun 1964. Telah melaksanakan perbaikan terakhir pada tahun 2005 di Dok Kodja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta. Dalam perbaikan tersebut telah diganti mesin asli Lang dengan mesin baru Caterpillar buatan Amerika Serikat.
Senjata 
KRI Mentawai didukung persenjataan ringan standar Angkatan Laut berupa Metraliur Double laras 12,5 mm berada di lambung kanan dan kiri. selain itu dilengkapi senjata perorangan berupa AK-47 buatan Rusia.
Karena tidak dimaksudkan sebagai kapal tempur di garis depan, maka kapal ini tidak dilengkapi dengan persenjataan berat dan canggih seperti meriam, kanon atau rudal.
Read more...
Tuesday 25 March 2014

KRI Arun (903)

0 komentar
KRI Arun (903) adalah salah satu kapal perang TNI-AL yang merupakan eks-RFA Green Rover (A268) (sebuah tanker dari Angkatan Laut Inggris). RFA Green Rover merupakan kapal kelas
tangki armada ringan yang dibuat oleh Swan Hunter tahun 1969 untuk Angkatan Laut Inggris (Royal Navy) dan dijual tahun 1992 kepada TNI-AL. KRI Arun memiliki dek untuk 1 helikopter.
Spesifikasi
Berat: 11.520 ton
Panjang: 140,6 m
Lebar: 19,2 m
Mesin: 2x16 silinder Pielstick diesels, 15,300 shp
Kecepataan: 17 knot
Jangkauan: 15.000 nm (15 knots)
Senjata: 2 x meriam 40 mm, 2 x meriam 20 mm
Awak: 47
Read more...

Crimea Bergabung, Rusia Buat Peta Baru

0 komentar
Sejumlah laman Internet Rusia awal pekan ini membuat peta baru dengan mencantumkan Semenanjung Crimea sebagai wilayahnya. Ini terjadi setelah Crimea "melepaskan diri" dari kedaulatan Ukraina melalui referendum khusus pada 16 Maret lalu.

Dalam situs resmi milik Pemerintah Rusia dan Istana Kremlin, menyebut Crimea sebagai daerah paling muda di wilayah Rusia. Menurut stasiun berita Channel News Asia, Selasa 25 Maret 2014, perubahan peta juga terjadi pada beberapa situs paling populer di Rusia, termasuk mesin pencari utama mereka, Yandex.ru. Dalam situs tersebut, Crimea terlihat di dalam peta menjadi bagian Rusia.


Sementara dalam situs serupa yang digunakan oleh warga Ukraina, Yandex.ua malah menunjukkan sebuah peta di mana Crimea masih menjadi bagian wilayah Ukraina.

Terkait perbedaan peta tersebut, perusahaan yang berbasis di Moskow tersebut, menulis di blog resminya bahwa peta di tiap negara akan berbeda. Crimea akan terlihat sesuai dengan posisi resmi yang diakui di masing-masing negara.

Selain itu, Yandex juga akan menunjukkan perubahan cara mereka menampilkan berita. Cerita mengenai Crimea dimasukkan ke dalam berita domestik untuk para pembaca yang ada di Rusia.

Sementara perusahaan internet terbesar di Rusia, Mail.ru, merupakan salah satu situs pertama yang mengakui Crimea sebagai bagian dari Negeri Beruang Merah. Hal itu terjadi pada tanggal 21 Maret 2014, tepat ketika Presiden Vladimir Putin menandatangani kesepakatan untuk mengakui wilayah semenanjung tersebut.

Hal serupa juga terlihat di saluran televisi. Selama beberapa hari, mereka memasukkan prediksi cuaca yang terjadi di kota Crimea dalam siaran nasionalnya.

Salah satu bank Rusia menggunakan momen perubahan itu sebagai kesempatan untuk beriklan. Sebuah gedung di pusat kota Moskow tertutupi dengan sebuah peta Crimea dan slogan yang bertuliskan "Rusia dan Crimea bersama selamanya".

Hingga saat ini keberadaan Crimea menjadi bagian dari Rusia masih ditolak oleh komunitas internasional. Indonesia pun bahkan turut menolak mengakui kemerdekaan kota itu.

Akibat langkah Rusia yang mengakui Crimea sebagai bagian baru wilayahnya menyebabkan kecaman dari dunia internasional dan krisis terparah sejak perang dingin. (eh)

Read more...
Friday 21 March 2014

Perancis Belum Batalkan Penjualan Kapal Perang ke Rusia

2 komentar
Pemerintah Perancis, Kamis (20/3/2014), memutuskan belum akan menunda penjualan dua kapal perang kelas Mistral ke Rusia hingga Oktober mendatang.

Perancis kini dalam tekanan untuk membatalkan penjualan kapal perang itu terkait krisis Crimea yang melibatkan Rusia

"Pengiriman pertama dijadwalkan Oktober, jadi pertanyaan soal penundaan baru akan terjawab pada Oktober," kata Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian.

Le Drian mengulangi posisi Perancis bahwa penundaan pengiriman kapal bernilai 1,4 miliar dolar AS itu hanya bisa terjadi jika sanksi ekonomi dalam arti luas diterapkan Uni Eropa.

Kapal perang kelas Mistral ini adalah sebauh kapal perang dengan diperkuat helikopter serbu. Pada 2011, AS dan NATO mengecam Perancis karena sepakat untuk menjual kapal perang itu ke Rusia.

Sementara itu, Inggris dan Jerman pekan ini menunda semua ekspor peralatan militer ke Rusia sebagai protes atas apa yang mereka nilai sebagai langkah ilegal Moskwa menganeksasi Crimea dari Ukraina.

Jerman memerintahkan kelompok perusahaan persenjataan Rheinmetall untuk melanjutkan kontrak bernilai 100 juta euro untuk membangun sebuah kamp pelatihan untuk militer Rusia.

Namun, dengan 1.000 orang bergantung pada kesepakatan penjualan Mistral, Perancis nampak ragu untuk membatalkan kontrak itu sebagai bagian dari upaya Barat untuk menekan Presiden Vladimir Putin untuk mengosiasikan sebuah resolusi damai atas krisis Crimea.

"Kini saatnya diplomasi benar-benar dilakukan untuk menghindari semua jenis eskalasi," kata Le Drian.

"Bagi saya semua hipotesis soal intervensi militer bisa disingkirkan saat ini karena saya yakin diplomasi sedang berlangsung," tambah Le Drian.

http://internasional.kompas.com  
Read more...

Pasukan Ukraina Siap Tinggalkan Crimea

0 komentar
Tak seperti pasukan bertopeng yang tak bertanda yang menguasai Crimea selama tiga pekan, kini pasukan payung Rusia menduduki pangkalan militer Ukraina di Perevalnoye mengenakan ciri khas mereka tope baret biru dengan simpul berwarna merah.

Di sisi lain semenanjung itu, pasukan Rusia terus mengambil alih posisi-posisi militer Ukraina, yang sejauh ini tak memberikan perlawanan.

Direbutnya pangkalan militer Perevalnoye, sekitar 25 kilometer sebelah tenggara ibu kota Crimea, Simferopol, bertepatan dengan berakhirnya kesepakatan pertahanan Ukraina-Rusia yang dibuat pekan lalu setelah aneksasi wilayah tersebut oleh Rusia.

Pengambil alihan Crimea berlangsung nyaris tanpa pertumpahan darah, kecuali tewasnya seorang prajurit Ukraina dalam sebuah insiden penembakan di Simferopol awal pekan ini.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina di Kiev mengatakan basis-basis militer Ukraina di Crimea sejauh ini masih dalam kendali militer negeri itu.

"Secara formal, semua fasilitas militer di Crimea berada di bawah kendai angkatan bersenjata Ukraina. Hal-hal lainnya masih berupa spekulasi," kata dia.

Seorang analis pertahanan di Kiev mengatakan terdapat antara 8.000-10.000 personel militer Ukraina di sekitar 36 pangkalan militer di Crimea.  Namun, angkatan bersenjata Ukraina memperkirakan terdapat sedikitnya 20 personel militer di semenanjung itu.

Di pangkalan udara Belbek, yang sejauh ini menolak untuk menyerah, sejumlah prajurit Ukraina terlihat mulai berkemas dan meninggalkan pangkalan itu. Sedangkan beberapa prajurit lain bertekad bertahan hingga titik darah penghabisan.

"Kami sudah mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga kami. Ada air mata, namun kami sudah siap," kata Sergei, seorang prajurit, sambil menudingkan jarinya ke dahi.

Banyak prajurit di pangkalan udara Belbek menenteng senjata, namun tanpa magasin peluru terpasang. Sejumlah prajurit berharap pangkalan itu bisa diserahkan secara terhormat tanpa pertumpahan darah.

Nikolai, seorang prajurit paruh baya, mengeluhkan minimnya perintah dari komando tertinggi di Kiev. Dia mengatakan tetap ingin meneruskan kariernya di militer Ukraina.

"Kami berulang kali meminta perintah Kiev, yang kami peroleh hanya keheningan. Mereka nampaknya takut bertanggung jawab atas nasib kami," kata Nikolai.

"Tentara Rusia akan datang, akan banyak keributan, kami tidak berencana mati di sini," tambah dia.

Pada Kamis (20/3/2014), pasukan Rusia merebut tiga korvet Ukraina di pelabuhan Sevastopol yaitu Lutsk, Khmelnitsky dan Ternopol. Sementara itu, kapal komando armada Ukraina, Slavutych, tetap buang sauh di pangkalan utama Sevastopol dihadang tiga kapal perang Rusia dan satu kapal perusak, Moskva.

Read more...

NATO Khawatir Rusia Teruskan Agresi Militer

1 komentar
Washington: Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengaku khawatir Rusia dapat memperlebar pencaplokan wilayah di Ukraina.

"Kekhawatiran utama kita adalah apakah dia (Presiden Vladimir Putin) akan bergerak melebihi Krimea, apakah akan mengintervensi lebih jauh ke bagian timur Ukraina," ucap Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen dalam sebuah acara di Washington, Amerika Serikat, Rabu (19/3).


Menyebut langkah di Krimea sebagai agresi militer, Rasmussen menyebut aksi Rusia adalah bagian dari rencana jangka panjang dalam menghalangi kerja sama sejumlah negara dengan kekuatan Barat.

"Jika dilihat dalam bingkai yang lebih luas, Anda akan melihat keseluruhan strategi Rusia," tutur dia, seperti dilansir AFP.

"Itu adalah strategi jangka panjang mereka dalam mempertahankan ketidakstabilan di daerah tertentu dalam suatu daerah, agar tidak bisa berintegrasi dengan Euro-Atlantik."

Sebelumnya Putin telah menandatangani perjanjian dan rancangan undang-undang terkait pencaplokan Krimea sebagai bagian dari Rusia. RUU ini masih harus disahkan parlemen, yang dijadwalkan dilakukan Jumat mendatang.

Komunitas internasional mengecam kebijakan Putin, yang disebut sebagai pelanggaran kedaulatan Ukraina.
http://news.metrotvnews.com
 
Read more...
Thursday 20 March 2014

Tiga Kapal Perang Ukraina Direbut Rusia

2 komentar
Pasukan Rusia dan milisi pro-Moskwa mengambil alih tiga kapal perang Ukraina di Crimea, Kamis (20/3/2014), kata seorang pejabat angkatan laut Ukraina. Pengambilalihan tiga kapal itu dilakukan setelah militer Moskwa merebut semenanjung Laut Hitam dan menganeksasi wilayah tersebut.

Vladislav Seleznyov, seorang juru bicara militer Ukraina di Crimea, mengatakan pasukan Rusia menggunakan granat kejut ketika menyerbu korvet Ternopol di kota pelabuhan Sevastopol. "Kapal itu telah diambil," kata Seleznyov di halaman Facebook-nya, Kamis, setelah sebelumnya mengatakan, "Serangan telah dimulai".


Di Facebook, Seleznyov mengatakan milisi pro-Moskwa dan tentara Rusia mengepung daerah tersebut, sementara sebuah kapal dengan orang-orang bersenjata di atasnya mendekati Ternopol dan menyerbunya. "Granat kejut digunakan dalam serangan itu dan suara senjata otomatis terdengar," katanya.

Bendara nasional Rusia yang memiliki tiga warna dan bendera angkatan laut negara itu berkibar di dermaga Sevastopol di mana dua korvet angkatan laut Ukraina lainnya berlabuh. Hal itu menunjukkan bahwa kedua kapal itu telah dikuasai.

Tak ada bendera yang dipasang di buritan dua korvet itu, Lutsk dan Khmelnitsky, di mana simbol-simbol nasional biasanya akan terlihat. "Tampaknya Rusia telah menurunkan bendera kedua kapal itu," kata Seleznyov.

Menurut situs web Kementerian Pertahanan Ukraina, lebih dari 14.500 orang bertugas di Angkatan Laut negara itu dan sebagian besar dari mereka ditempatkan di Crimea.

Read more...

Jika Rusia dan NATO Berperang, Apa yang Terjadi?

0 komentar
Ketegangan di Semenanjung Crimea kian meningkat setelah referendum Crimea dihelat dan sebagian besar warga semenanjung itu memilih bergabung kembali dengan Rusia.

Sejak krisis di Ukraina dan Crimea dimulai, Rusia langsung unjuk kekuatan militer, baik di perbatasan dengan Ukraina maupun di dalam wilayah Crimea, untuk menunjukkan dukungan terhadap wilayah yang baru saja "melepaskan diri" dari Ukraina itu.

Sementara di sisi lain, AS dan NATO secara terang-terangan mendukung Ukraina dengan mengecam referendum Crimea dan merencanakan sanksi untuk Rusia.


Tak hanya itu, meski tak semasif Rusia, kekuatan militer NATO, terutama negara-negara anggota yang berbatasan dengan Ukraina, mulai diperkuat. Pertanyaannya apakah perang antara Rusia melawan AS dan NATO akan terjadi?

Kemungkinan terjadi perang antara AS dan Rusia terkait krisis Ukraina memang hingga kini peluangnya masih sangat tipis. Ukraina bukan anggota NATO dan Presiden Barack Obama tampaknya akan berpikir panjang untuk kembali menyeret AS ke sebuah medan perang baru.

Namun, sebagian besar tetangga Ukraina adalah anggota NATO, termasuk Polandia, Romania, Hongaria, dan Slowakia. Demikian pula negara-negara Baltik, Lituania, Latvia, dan Estonia.

Nah, jika salah satu dari negara-negara itu kemudian membantu Ukraina dan terlibat perang dengan Rusia, NATO harus mengintervensi . Jika perang benar-benar terjadi, apa yang akan terjadi?

Jika perang antara Barat (NATO) dan Timur (Rusia) terjadi di masa Perang Dingin, kemungkinan yang terjadi adalah seperti dalam legenda Yunani Kuno "The Battle of Titan" alias Perang Para Dewa yang kekuatannya seimbang.

Namun, setelah Uni Soviet runtuh, kekuatan antara NATO dan Rusia tak bisa dianggap seimbang lagi.

Dari sisi ekonomi, AS dan Eropa jauh lebih kaya dari Rusia sehingga bisa membiayai militernya dengan jauh lebih baik, meski itu bukan jaminan jika perang terjadi Rusia akan mudah dikalahkan.

Sejarah mencatat, bangsa Rusia rela berkorban sangat besar saat mengusir invasi Napoleon dan pasukan Hitler. Jadi, bagaimana skenario perang antara Rusia melawan AS dan NATO jika benar-benar terjadi? Hasilnya pasti benar-benar sangat buruk.

1. Bencana nuklir

Meski sejak Perang Dingin perlucutan senjata strategis mulai dilakukan, saat ini AS dan Rusia masih memiliki hulu ledak nuklir siap pakai dan jumlahnya ribuan.

Sejumlah data menyebut AS masih memiliki persediaan misil balistik antarbenua (ICBM) sebanyak 448 buah yang masih mengarah ke wilayah Rusia.

Total, AS diperkirakan masiih memiliki 7.700 buah hulu ledak, termasuk 1.950 hulu ledak yang bisa diluncurkan lewat ICBM, kapal selam, dan pesawat udara.

Sementara itu, Rusia diperkirakan memiliki 8.500 hulu ledak berbagai jenis, tetapi hanya sekitar 1.800 buah yang siap pakai.

2. Perang konvensional di Eropa Timur

Skenario ini juga tak pernah terjadi selama Perang Dingin. Sama seperti perang nuklir, tampaknya perang konvensional ini juga kecil kemungkinan akan terjadi.

Namun, jika terjadi, Rusia akan memiliki sedikit keuntungan karena menjadi "tuan rumah". AL Rusia sudah lama menjadikan Crimea rumahnya dan pasukan darat Rusia hanya perlu melangkahkan kaki untuk mencapai Ukraina dan Crimea.

Namun, di sisi lain, AS dan NATO secara praktis mengepung Rusia. AS memiliki 598 fasilitas militer di seluruh dunia, belum termasuk 4.461 pangkalan militer di AS dan teritorinya.

AS memiliki sejumlah pangkalan militer besar di Jerman. AS juga memiliki instalasi militer di Qatar dan Diego Garcia di selatan Rusia. Sementara di timur terdapat pangkatan AS di Jepang dan Korea Selatan.

Belum lagi jika ditambah pangkalan-pangkalan militer Perancis, Inggris, dan sekutu-sekutu AS lainnya.

Lebih dari itu, NATO memiliki pangkalan di perbatasan barat Rusia, yaitu Turki yang dari Ukraina hanya terletak di sisi lain Laut Hitam.

3. Perimbangan pasukan

Rusia saat ini diperkirakan memiliki 845.000 personel militer aktif, dengan sekitar 2,5 juta personel militer cadangan. Namun, sejumlah pengamat menilai pasukan Rusia itu tidak mampu mengatasi kemampuan pasukan NATO.

Sementara itu, AS memiliki 1,4 juta personel militer aktif dan 850.000 personel cadangan. Namun, AS tak bisa mengerahkan semuanya ke Rusia. Sebagian harus menjaga 598 pangkalan militer AS dan sebagian lainnya harus bersiaga di dalam negeri.

Sementara NATO memiliki Pasukan Reaksi Cepat NATO (NRF), yang kemungkinan akan langsung terlibat pertempuran pertama dengan Rusia. Unit ini memiliki 13.000 personel yang siaga dan ribuan lain sebagai cadangan.

Rusia memiliki keuntungan karena Armada Laut Hitam berpangkalan di Sevastopol, tetapi NATO dan AS memiliki keunggulan di udara, kemampuan radar yang lebih baik, misil, dan peralatan perang elektronik.

Lalu, bagaimana hasilnya? Perang ini, jika terjadi, tidak akan menelurkan hasil seri, tetapi kehancuran yang diakibatkannya akan luar biasa. Jika Perang Dunia I menewaskan 40 juta orang, Perang Dunia II mengakibatkan 85 juta orang kehilangan nyawa, jika perang ini terjadi, korban lebih besar pasti akan jatuh.

http://internasional.kompas.com  
Read more...

Eropa gawat, 4 eks satelit Soviet bentuk pakta militer

0 komentar
Visegrad, Hungaria (ANTARA News) - Empat negara bekas satelit Uni Soviet di Eropa Tengah menandatangani sebuah pakta militer hari ini untuk mengoordinasikan rencana pertahanan dan membentuk sebuah unit tempur yang beroperasi di bawah NATO dan naungan Uni Eropa, sebagai jawaban atas krisis Ukraina.

"Situasi di Eropa saat ini memperlihatkan sebuah konflik militer, yang sayangnya dan yang sebelumnya dianggap tak terpikirkan, bisa menjadi kenyataan," kata Menteri Pertahanan Polandia Tomasz Siemoniak pada pertemuan Visegrad 4 (V4) yang merupakan kelompok negara beranggotakan Republik Ceko, Hungaria, Polandia dan Slowakia.


Berbicara di Visegrad, Hungaria, dia mengatakan krisis Ukraina telah membuktikan pentingnya "kerjasama yang lebih dinamis" antara negara-negara V4 di dalam NATO dan Uni Eropa.

Unit tempur "V4-EU" hanya siaga untuk ambil bagian dalam operasi NATO atau Uni Eropa sampai 2016. Namun, kata dia, kerjasama militer V4 adalah "unik" di dalam aliansi militer NATO.

Menteri Pertahanan Hungaria Csaba Hende mengatakan unit bersama ini akan berkekuatan 3.000 tentara dari empat negara.

Kelompok V4 dibentuk 1991 sebagai forum untuk para anggotanya yang semuanya eks negara komunis yang kini menjadi anggota Uni Eropa, untuk mendiskusikan masalah keamanan dan energi bersama.

Menteri Luar Negeri Hungaria Janos Martonyi mengatakan bahwa anggota-anggota V4 rentan dari situasi di Ukraina, terdampak sanksi Uni Eropa terhadap Rusia dan berharap solidaritas dari negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.

Polandia, Slowakia, dan Hungaria berbatasan dengan Ukraina, di samping memiliki minoritas penting di dalamnya yang kebanyakan berbatasan dengan Ukraina barat, demikian AFP.

Read more...
Friday 14 March 2014

Rusia Kirim Jet Tempur Sukhoi ke Belarus

1 komentar

Rusia mengirimkan sejumlah jet tempurnya ke Belarus, Kamis (13/3/2014), merespons permintaan presiden negeri itu setelah NATO meningkatkan kekuatannya terkait krisis di Ukraina.

Sebanyak enam jet Sukhoi SU-27 dan tiga pesawat angkut militer dikirimkan ke pangkalan udara Bobruisk di wilayah timur Belarus. Demikian ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip kantor berita ITAR-TASS.

"Para kru jet Rusia akan memulai tugas militer bersama dengan kolega mereka dari Belarus untuk melakukan sejumlah pengintaian udara dan memastikan wilayah udara (Rusia dan Belarus) terlindungi," kata Juru Bicara Kemenhan Rusia.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Belarus membenarkan kedatangan pesawat-pesawat militer Rusia itu lewat situs resminya. Dikatakan, pesawat-pesawat Rusia itu akan mengambil bagian dalam sebuah latihan bersama.

Presiden Belarus Alexander Lukashenko sebelumnya mengatakan kepada dewan keamanan nasional bahwa dia akan meminta Rusia mengirimkan 15 jet tempur.

"Jika NATO memutuskan, bersama dengan AS, untuk meningkatkan keberadaan angkatan udara mereka di dekat perbatasan kami, apakah kami hanya boleh melihat mereka?" kata Lukashenko.

NATO meningkatkan langkah-langkah pengamanan di negara-negara bekas Uni Soviet yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia.

Pekan lalu, AS mengirimkan enam jet tempur F-15 untuk memperkuat patroli udara NATO di negara-negara Baltik yang berbatasan dengan Rusia.

Washington juga mengirim 12 jet tempur F-16 dan 300 marinir ke Polandia untuk melakukan apa yang disebut sebagai latihan militer bersama.


http://internasional.kompas.com
Read more...
Wednesday 12 March 2014

Pasukan Lintas Udara Rusia Gelar Latihan Besar-besaran

0 komentar
Sebuah divisi pasukan lintas udara di wilayah tengah Rusia memulai latihan besar-besaran, Selasa (11/4/2014), di tengah krisis politik dan keamanan di Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan unit-unit dari Divisi Lintas Udara ke-98 yang berpangkalan di Ivanovo, sebuah kota di sebelah timur Moskwa, diminta waspada dan bersiap dipindahkan ke lokasi yang belum ditentukan untuk mengetahui kesiapan tempur mereka.


Sebanyak 4.000 personel militer, 36 pesawat angkut militer dan kendaraan tempur yang jumlahnya tidak diketahui ikut ambil bagian dalam latihan yang berlangsung hingga 14 Maret mendatang.

Dalam latihan ini juga akan dilakukan terjun payung besar-besaran melibatkan 3.500 personel pasukan. Demikian Kemenhan Rusia.

Latihan ini dilakukan tak lama setelah latihan militer besar-besaran, termasuk latihan pertahanan udara, pengecekan kesiapan tempur dan peluncuran sebuah rudal balistik antarbenua, di wilayah barat Rusia belum lama ini.

Saat itu, pemerintah Rusia mengatakan latihan militer besar-besaran itu sudah dijadwalkan sejak lama dan tak terkait krisis politik di Rusia.

http://internasional.kompas.com 
Read more...

Ukraina tak Berencana Luncurkan Operasi Militer ke Krimea

0 komentar
Kiev: Ukraina tidak akan mengerahkan pasukan militer ke Krimea. "Kami tidak dapat meluncurkan operasi militer ke Krimea, karena akan membuat perbatasan timur dan Ukraina rentan diserang," ucap Presiden sementara Oleksandr Turchynov, Selasa (11/3).

"Tank berjumlah signifikan berada di dekat perbatasan timur Ukraina," tutur dia, merujuk pada pasukan Rusia. "Mereka mencoba memprovokasi kami, namun kami tidak akan merespon," tutur dia.


Dalam pernyataannya, Turchynov mengecam referendum 16 Maret mendatang, yang akan memutuskan apakah Krimea terlepas dari Ukraina atau tidak. Menurut dia, referendum itu ilegal.

Meski tidak akan terjun ke Krimea, Turchynov menegaskan pasukannya akan bereaksi jika Rusia melanjutkan agresi militer ke wilayah lain di Ukraina.(AFP)
Read more...
Tuesday 11 March 2014

Krisis Ukraina dan Penggunaan Senjata Non-Militer

0 komentar
Si pelakon catur Ukrainian: Kremlin
Pepatah kuno China mengatakan “Pena lebih tajam dibanding Pedang”, dan rupanya makna itu yang akhir-akhir ini sedang dipertontonkan oleh Obama dan Putin dalam menyiasati krisis Ukraina terutama di Crimea.
Pepatah itu, kini berkembang bukan hanya dalam bentuk penulisan di berita, mengirim fitnah atau melakukan politik devide et impera, namun juga melalui kekuatan lain yang lebih dahsyat: Ekonomi.
Selama beberapa dekade ini, Amerika sukses merepresentasikan pepatah tersebut dalam memaksakan hegemoni atas Negara-negara yang ditekannya. Iran, Syria, Irak, Libya, termasuk Indonesia, Panama dll adalah Negara-negara korban bully ekonomi si polisi dunia itu.

Kini, senjata tanpa sisi tajam itu kembali digunakan Obama untuk menekan Putin agar menarik tentaranya dari Crimea dengan ancaman embargo dan blockade ekonomi atas Rusia. Dan apa balasan Putin, menggunakan senjata yang sama untuk saling menggertak!.
Si pelakon catur Ukrainian: Kremlin
Saat mengumumkan ancaman ekonomi, tampaknya para penasehat Obama lupa akan 1 hal, bahwa Amerika kini bukan lagi satu-satunya Negara adidaya bidang ekonomi, sebaliknya justru pasien yang sedang sakit menahun jika tidak mau dikatakan sekarat. Dan pion catur ini digunakan dengan sangat baik sekali oleh Putin, dengan mengancam balik akan menjual semua obligasi (utang pemerintah USA) ke pasar internasional. Ancaman ini, jika benar dilakukan, dapat mengancam stabilitas ekonomi dalam negeri Amerika. Federal reserve bagaimanapun akan harus membeli kembali entah langsung ke pengusaha-pengusaha Rusia yang memegang obligasi tersebut, atau membeli lebih mahal lagi ke pasar internasional yang berarti mengalirkan dollar lebih banyak lagi ke luar negeri. Melimpahnya dollar di luar, berarti supply berlebih, menyebabkan dollar jatuh ke ambang batas yang belum pernah diperkirakan sebelumnya. Ini berarti inflasi yang luar biasa tinggi di pasar domestik Amerika mengingat kini mereka adalah Negara importir murni dengan sebagian besar import berasal dari Negara-negara BRICS.
Masih belum cukup, Putin menggerakkan 1 pion lagi dalam catur gaya Ukrainian ini dengan ancaman memaksa perusahaan-perusahaan Rusia yang berhutang agar tidak membayar hutangnya.
Pion catur ketiga diluncurkan minggu lalu, yaitu bersiap dengan desakan kepada semua Negara mitra dagang untuk tidak menggunakan dollar dalam perdagangan dengan Rusia. Masyarakat ekonomi Eropa, 90% pasti akan mematuhi desakan tersebut jika tidak ingin kehilangan gas, minyak dan batu-bara serta mineral dari Rusia. Sebagai informasi tambahan, Negara-negara timur-tengah dan amerika selatan sudah lama menerima perdagangan dengan Rubel dan Yuan sebagai mata uang pertukaran dengan Rusia. Jadi, bagaimana dollar dapat bertahan terhadap gempuran the three musketeer pion catur Putin tersebut? Skakmat!
Read more...

AS gelar latihan militer di depan "hidung" Rusia

2 komentar
Amerika Serikat mengirimkan isyarat untuk melindungi sekutu NATO-nya yang berbatasan dengan Rusia dengan memulai latihan militer bersama yang pertama di Eropa Timur sejak Kremlin mengintervensi Ukraina.

Di Laut Hitam, di seberang perairan Semenanjung Krimea di mana pasukan Rusia mengambilalih kendali kekuasaan Ukraina, sebuah kapal perusak dari Angkatan Laut AS akan ambil bagian dalam manuver perang bersama Rumania dan Bulgaria.


Di utara Polandia, jet tempur-jet tempur AS tiba di pangkalan udara Lask untuk ambil bagian dalam latihan bersama di mana akan diinspeksi langsung Presiden Polandia.

Negara-negara tetangga Ukraina anggota NATO merasa mereka akan menjadi sasaran berikutnya Rusia.

Berbicara di situs pertahanan rudal Polandia, tidak jauh dari markas besar Armada Baltik Rusia di Kaliningrad, Menteri Pertahanan Polandia Tomasz Siemoniak menyebutkan latihan bersama ini akan lebih kecil dengan hanya melibatkan pesawat angkut.

Namun menurut Siemoniak, sejak intervensi militer Rusia ke Krimea, Warsawa meminta Pentagon mengirimkan jet tempurnya. Sedikitnya 12 jet tempur F-16 akan tiba di Polandia minggu ini, ditambah 300 personel.

"Ini adalah permintaan kami," kata Siemoniak. "Kami sungguh mengapresiasi reaksi itu cepat dan signifikan."

Sementara itu Presiden Polandia Bronislaw Komorowski dijadwalkan mengunjungi Lask hari ini untuk fokus pada latihan militer ini.

Sementara kapal perang AS yang ambil bagian dalam manuver di Laut Hitam iadalah USS Truxtun, kapal perusak berpeluru kendali yang membawa 300 awak dan bagian dari Armada Keenam AS yang berpangkalan di Italia.

Kapal perang ini bermanuver bersama dengan frigat Bulgaria Drazki, dan tiga kapal perang Rumania. Seluruh kapal bermanuver di perairan Rumania di sebelah tenggara pelabuhan Constanta, Rumania, yang jaraknya sekitar 350 km dari Sevastopol, Krimea, di mana Armada Laut Hitam Rusia berpangkalan, demikian Reuters.

Read more...
Monday 10 March 2014

Diduga Rusia, Sebuah Konvoi Militer Memasuki Pangkalan Militer Krimea

0 komentar
Wartawan kantor-kantor berita yang merekam gerakan konvoi itu hari Sabtu mengatakan, rombongan kendaraan itu termasuk truk-truk tanki bensin, delapan kendaraan lapis baja dan dua ambulans. Konvoi itu masuk ke dalam kompleks lapangan terbang militer yang mengibarkan bendera Rusia.
     
Tapi pemerintah Rusia membantah telah mengirim pasukan ke Krimea selain yang biasa ditempatkan di pangkalan armada Laut Hitam di Krimea. Sebelumnya, saksi mata mengatakan, tembakan peringatan dilepaskan ketika pasukan pro-Rusia tidak mengizinkan sebuah tim pemantau Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa atau OSCE masuk ke Krimea. Ini adalah hari ketiga berturut-turut tim pemantau ditolak masuk ke Krimea.

     
Pejabat menteri luar negeri Ukraina, Andrii Deshchytsa hari Sabtu menyerukan penyeleksian diplomatik untuk mengakhiri krisis itu secara damai. Katanya, Ukraina terbuka untuk usul apapun yang akan menjurus kepada hasil-hasil yang nyata, tapi mengatakan Krimea akan tetap menjadi bagian Ukraina.

Read more...
Thursday 6 March 2014

Krisis di Ukraina, NATO Tambah Pesawat Tempur

0 komentar


Pejabat di Pentagon mengungkapkan Amerika akan mengirim enam pesawat tempur F-15s dan satu KC-135. Pesawat-pesawat tempur tambahan itu akan dikirim dari pangkalannya di Inggris ke pangkalan udara Siauliai di Lithuania.


 "Langkah ini untuk merespon permintaan sekutu kami di Baltik dan lebih jauh untuk menunjukkan komitmen kami terhadap keamanan NATO," kata pejabat itu, Rabu, 5 Maret 2014.

Selain mengirim tambahan pesawat tempur, NATO juga akan meningkatkan kerja sama latihan tempur udara dengan Polandia, sekutu Amerika.  

Di hadapan senat, Panglima gabungan angkatan bersenjata Amerika Martin E. Dempsey menjelaskan dirinya telah memerintahkan pasukannya di wilayah Eropa untuk berkonsultasi dan merancang struktur Dewan Atlantik Utara untuk membantu memulihkan situasi di Ukraina.

"Kami ingin membantu pimpinan NATO dengan opsi stabilitas dan tidak menambah eskalasi ketegangan di Ukraina," kata Dempsey, Rabu, 5 Maret 2014.

Dempsey menjelaskan dirinya juga sudah berbicara dengan partner kerjanya dari Rusia untuk menahan diri menyusul sedang digodoknya satu solusi diplomatik.

Pentagon akan menambah jumlah pesawat tempur untuk memperkuat misi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di negara-negara Baltik menghadapi gejolak politik di Ukraina.
http://www.tempo.co  
Read more...
Wednesday 5 March 2014

Militer Rusia Jepit Ukraina dari Segala Arah

0 komentar

Meski perang belum tentu terjadi, kini militer Rusia sudah melakukan manuver untuk menjepit Ukraina dari segala penjuru, baik di darat maupun di laut.

Di sebelah timur laut Ukraina, terdapat distrik militer barat Rusia yang memiliki 20 brigade infantri, yang tiap brigadenya diperkuat hampir 6.000 personel. Dengan demikian, secara total di wilayah ini Rusia memiliki hampir 120.000 personel angkatan darat.

Selain itu, distrik barat militer Rusia memiliki satu divisi tank, 20 skuadron udara, dan enam skuadron helikopter tempur dengan total 400 pesawat udara.

Di sebelah tenggara Ukraina, terdapat distrik militer selatan Rusia dengan kekuatan juga 20 brigade yang diperkuat kendaraan tempur dan kesatuan pasukan khusus. Distrik militer ini juga memiliki 18 skuadron udara, lebih dari 300 pesawat tempur, dan lima skuadron helikopter tempur.

Satu keuntungan besar Rusia lainnya adalah armada Laut Hitam-nya berpangkalan di Sevastopol, yang secara geografis kini menjadi wilayah Ukraina.

Di Sevastopol, Rusia memiliki lima kapal perang dan sejumlah kapal selam. Selain itu, Rusia memiliki tiga brigade infantri di Sevastopol, dengan maksimal 25.000 personel di Krimea berdasarkan perjanjian bilateral. Bahkan, akhir pekan ini kemungkinan besar Rusia masih akan mengirim 6.000 personel militer lagi.

Dengan kekuatan militer yang dahsyat itu, hanya akan dihadapi oleh 130.000 personel angkatan darat Ukraina yang diperkuat dua brigade tank dan sekitar 200 pesawat tempur.

Sedangkan di laut, kekuatan Ukraina jauh lebih kecil. Di Sevastopol, Ukraina hanya memiliki 14.500 personel infantri, 10 kapal perang, satu kapal selam, serta kapal-kapal kecil milik pasukan penjaga pantai yang berada di kota pelabuhan Kerch.

Saat ini, pasukan Rusia diduga sudah bergerak untuk mengamankan bandara Simferopol dan Kacah. Sementara unit-unit angkatan laut Rusia sudah mengepung pasukan Ukraina di Perevalnoye, Feodisia, Balaklava, dan Sevastopol

Read more...

Cengkeram Crimea, Rusia Turunkan 16.000 Pasukan

0 komentar


 Rusia semakin mencengkeram Crimea dengan menurunkan 16.000 pasukan ke wilayah otonomi Ukraina tersebut. Pasukan Rusia disebut melakukan provokasi untuk memicu perlawanan dari tentara Ukraina.

Hal ini disampaikan perwakilan tetap Ukraina dalam suratnya ke PBB, Senin 3 Maret 2014, diberitakan Fox News. Dalam surat tersebut, Rusia dikatakan semakin memperkuat posisinya di Crimea dengan menambah pasukan.

"Sekitar 16.000 pasukan Rusia diturunkan ke Crimea dengan kapal-kapal militer, helikopter, pesawat kargo dari wilayah tetangga Federasi Rusia," tulis surat tersebut.

"Pasukan Rusia terus mencoba untuk menguasai, memblokir dan mengendalikan objek pemerintah dan militer Ukraina di Crimea, parlemen Crimea, bandara militer dan sipil, seluruh sistem komunikasi, stasiun radio, layanan bea cukai, pangkalan militer dan penjaga pantai, serta markas angkatan laut Ukraina di Crimea," lanjut surat tersebut.

Dalam surat juga dikatakan, tentara Rusia menggunakan granat kejut terhadap tentara Ukraina. Selain itu, Rusia juga memblokade kapal Ukraina agar tidak bisa masuk ke laut Sevastopol. Jet Rusia juga dua kali telah melanggar wilayah udara Ukraina. Pangkalan udara Ukraina di Kerch juga sudah terkepung.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina, Maksim Prauta, mengatakan empat kapal perang Rusia memblokir akses masuk kapal perang anti-kapal selam Ukraina Ternopil dan kapal komando Slavutych ke pelabuhan Sevastopol.

Menghadapi ancaman Rusia, pasukan Ukraina dilaporkan masih terus bertahan dan berusaha melindungi diri mereka. "Pasukan Ukraina melindungi para staf, unit militer dan pangkalan, dan mereka tidak merespon provokasi yang terjadi beberapa hari terakhir," tulis surat tersebut.

Kisruh politik di Ukraina juga menyebabkan warga Krimea yang mayoritas keturunan Rusia terpecah belah. Pejabat pro-Rusia di Crimea, diberitakan Reuters yang mengutip mantan anggota parlemen Rusia, memotong aliran air dan listrik ke pangkalan militer Ukraina yang dikepung Rusia pada Senin malam.

Walaupun masih mengepung pangkalan militer, namun pasukan rusia belum mengambil alih fasilitas tersebut. Mereka memberikan ultimatum pasukan Ukraina untuk hengkang dari Crimea hingga tenggat waktu Selasa waktu setempat.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk menegaskan bahwa Crimea masih bagian dari Ukraina, walaupun ada ribuan tentara rusia di sana. "Setiap upaya Rusia merebut Crimea tidak akan berhasil. Beri kami sedikit waktu. Untuk saat ini, tidak ada opsi militer ditawarkan," kata dia. (umi)

Read more...
 
beritamiliterindonesia © 2014 | Designed By Blogger Templates