berita militer indonesia terbaru

Tuesday, 15 April 2014

Jet Tempur Terbang Rendah di Atas Kapal AS

0 komentar
Jet tempur milik Rusia sengaja terbang rendah di atas kapal penghancur milik militer Amerika Serikat. Aksi ini dianggap provokatif dan tidak profesional.

Insiden ini terjadi saat kapal penghancur AS tengah berlayar di perairan internasional di Laut Hitam, dekat pantai Rumania, pada akhir pekan kemarin. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara pasca intervensi Rusia di Ukraina yang menuai kecaman AS.

Kapal militer AS tersebut dikirimkan kembali ke Laut Hitam pada 10 April lalu dalam rangka menunjukkan solidaritas AS terhadap sekutunya NATO di kawasan Eropa Timur terkait aksi Rusia yang semakin menjadi.

"Pada 12 April, sebuah jet Rusia Su-24 melakukan sejumlah penerbangan jarak dekat, terbang rendah di sekitar kapal USS Donald Cook, ketika Cook sedang melakukan operasi di perairan internasional di barat Laut Hitam," ujar juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren, seperti dilansir AFP, Selasa (15/4/2014).

"Pesawat tersebut tidak merespons pertanyaan dan peringatan dari Donald Cook. Peristiwa ini berakhir tanpa insiden setelah berlangsung selama 90 menit. Aksi provokatif dan tidak profesional yang dilakukan Rusia ini tidak konsisten dengan protokol internasional dan kesepakatan sebelumnya soal interaksi profesional dengan militer kami," jelas Warren.

Ketika insiden ini terjadi, pejabat militer yang enggan disebut namanya menuturkan, jet milik Rusia terbang mendekat dan sangat rendah sekitar kurang dari 1.000 meter dari kapal militer AS. Warren menambahkan, pesawat milik Rusia tersebut diduga tidak dilengkapi dengan senjata.

"Pesawat itu tidak terbang di atas geladak Donald Cook," imbuhnya.

Sebuah pesawat Su-24 lainnya juga terbang mendekat, namun tidak melakukan aksi yang sama. Warren menyatakan, kapal Donald Cook memiliki kemampuan untuk melakukan pertahanan atas dua pesawat Su-24 tersebut. USS Donald Cook memang tidak membawa pesawat militer, namun kapal ini dilengkapi sejumlah senjata seperti torpedo dan rudal jelajah Tomahawk.

"Saya tidak bisa memahami bahwa dua pilot Rusia itu sendiri yang memutuskan untuk melakukan aksi semacam ini. Kita telah melihat aksi Rusia yang tidak profesional dan melanggar norma internasional di Ukraina selama beberapa bulan," tandasnya.

Leave a Reply

 
beritamiliterindonesia © 2014 | Designed By Blogger Templates