Moskow - Peristiwa berlangsung yang di bangun dari pemisahan Crimea dari Ukraina yang bermain dalam mendukung Rusia, Amerika Serikat menjadi cemas, seorang komentator menulis dalam kolom pada situs Press TV.
"Perkembangan terakhir di semenanjung Crimea memiliki pengaruh keseimbangan terhadap Washington," tulis Nasser Namvar.
"Perkembangan terakhir di semenanjung Crimea memiliki pengaruh keseimbangan terhadap Washington," tulis Nasser Namvar.
Dia mengatakan Crimea yang bergabung kembali ke Rusia akan memperluas lingkup pengaruh Moskow terhadap latar belakang dari upaya Washington untuk mempertahankan pijakan yang aman di wilayah ini.
"Kehadiran militer Rusia di semenanjung yang berdekatan dengan Ukraina di mana penguasa berhaluan Barat memproklamirkan diri saat yang disangkal akan menimbulkan tantangan terhadap kepentingan AS dan sekutunya," tulis Namvar.
Dia mengatakan bahwa pemisahan Crimea dari Ukraina juga akan membatasi ekspansi NATO ke timur pada waktu aliansi militer itu berusaha untuk mengerahkan pasukannya di halaman belakang Rusia.
Perang kata-kata terus bertambah sengit antara Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin atas Crimea.
Crimea menyatakan kemerdekaan dari Ukraina pada 17 Maret dan secara resmi diterapkan untuk menjadi bagian dari Rusia setelah referendum sehari sebelumnya, di mana 96,8 persen dari rakyat memberikan suara yang mendukung langkah itu. Jumlah pemilih dalam referendum mencapai 83,1 persen.
AS dan Uni Eropa (UE) dengan cepat memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah pemisahan Crimea.
Pada tanggal 21 Maret, Putin menandatangani dokumen resmi menjadi undang-undang yang membuat Crimea bagian dari wilayah Rusia. Putin mengatakan langkah itu dilakukan berdasarkan hukum internasional.
Moskow mengatakan reunifikasi Crimea dan Rusia mencerminkan ekspresi kehendak mayoritas mutlak dari rakyatnya dan harus dihormati. (*/foc)
http://www.wartanews.com